Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran http://103.133.36.76/index.php/fmj <p>Fakumi Medical Journal: Journal of Medical Students is a scientific publication issued once a month that uses a peer-review system for article selection. Fakumi Medical Journal accepts original research articles (original article/research paper) relevant to the field of Medicine. Fakumi Medical Journal also accepts literature reviews, case reports, in the form of letters to editors in Indonesian or English, provided they have never been published elsewhere. FAKUMI Medical Journal was established in 2021 by the Faculty of Medicine, Muslim University of Indonesia, Makassar with e-ISSN <strong>2808-9146.</strong> When applying for the E-ISSN, Fakumi Medical Journal's publication frequency was monthly, but in 2024 we changed the publication frequency to quarterly (once every 3 months).</p> en-US armanto.makmun@umi.ac.id (Dr. dr. Armanto Makmun) fmj@umi.ac.id (Admin FMJ) Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000 OJS 3.1.2.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Karakteristik Pasien Tuberkulosis Paru dan Status Gizi Sebelum dan Sesudah OAT di Puskesmas Sudiang http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/571 <p>Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menyerang paru-paru. Penularannya terjadi lewat udara saat penderita batuk atau bersin. Lansia, penderita HIV/AIDS, dan orang dengan gizi buruk lebih rentan terinfeksi. Indonesia termasuk negara dengan kasus TB tertinggi di dunia. TB bisa disembuhkan dengan pengobatan teratur 6–9 bulan dan dukungan gizi yang baik, yang membantu mempercepat pemulihan. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik pasien TB paru dan status gizi sebelum dan sesudah pengobatan obat anti tuberkulosis (OAT) di puskesmas Sudiang. Metode:&nbsp; Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif yang bertujuan menggambarkan frekuensi kejadian tuberkulosis paru berdasarkan data rekam medik pasien di Puskesmas Sudiang Raya Makassar pada Januari–Juni 2024. &nbsp;Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar pasien TB di Puskesmas Sudiang (Januari–Juni 2024) dengan jumlah sampel (37 pasien) berjenis kelamin laki-laki yang berada dalam rentang usia produktif (17–45 tahun). Sebelum pengobatan, 37,84% memiliki status gizi buruk, yang menurun menjadi 29,73% setelah pengobatan. Sebagian besar pasien (86,5%) mengalami perbaikan status gizi setelah menyelesaikan terapi OAT, yang menunjukkan dampak positif pengobatan terhadap pemulihan gizi. Kesimpulan:&nbsp; Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar pasien TB di Puskesmas Sudiang berjenis kelamin laki-laki dan berada dalam kelompok usia produktif, dengan perbaikan status gizi yang signifikan setelah menyelesaikan pengobatan anti-tuberkulosis, yang menunjukkan efektivitas terapi dalam mendukung pemulihan</p> Nabila, Zulfitriani Murfat, Dwi Anggita, Aryanti R. Bamahry, Edward Pandu Wiryansyah Copyright (c) 2025 Nabila, Zulfitriani Murfat, Dwi Anggita, Aryanti R. Bamahry, Edward Pandu Wiryansyah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/571 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 0-2 Tahun Puskesmas Tabaringan 2024 http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/565 <p><em>Stunting</em> adalah gangguan pertumbuhan fisik pada anak di bawah lima tahun yang ditandai dengan tinggi badan di bawah rata-rata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status gizi dan faktor risiko terhadap kejadian stunting pada anak usia 0–2 tahun di Puskesmas Tabaringan tahun 2024. Metode penelitian menggunakan data rekam medis 24 pasien <em>stunting</em> yang dianalisis dengan <em>Statistical Product and Service Solutions</em> (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 24 pasien, 4 anak tergolong <em>stunting</em> sangat pendek dan 20 anak stunting pendek. Sebanyak 9 pasien memiliki berat badan normal, 14 berat badan kurang, dan 1 sangat kurang. Dari segi status gizi, 2 pasien mengalami gizi kurang, sedangkan 22 lainnya gizi cukup/normal. Seluruh orang tua pasien memiliki pekerjaan, meskipun jenis pekerjaan tidak tercatat dalam rekam medis. Selain itu, 9 pasien tinggal di lingkungan dengan sanitasi tidak memadai. Seluruh pasien memiliki riwayat pengobatan di puskesmas. Analisis statistik menunjukkan bahwa status gizi dan faktor risiko (pekerjaan orang tua serta riwayat pengobatan) tidak memiliki korelasi signifikan (<em>p-value</em> konstan), sedangkan fasilitas sanitasi yang tidak memadai berkorelasi signifikan dengan kejadian stunting. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan, khususnya sanitasi, berperan penting dalam kejadian stunting di Puskesmas Tabaringan</p> Muhammad Rifky, Arni Isnaini Arfah, Andi Husni Esa Darussalam, Sidrah Darma, Sigit Dwi Pramono Copyright (c) 2025 Muhammad Rifky, Arni Isnaini Arfah, Andi Husni Esa Darussalam, Sidrah Darma, Sigit Dwi Pramono https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/565 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000 Karakteristik Penderita Katarak pada Anak di Makassar Periode Januari-Desember 2023 http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/567 <p>Perkiraan kejadian katarak adalah 0,1% per tahun, yang berarti ada satu kasus katarak baru untuk setiap 1.000 orang setiap tahun dan menjadi penyebab utama kebutaan yang terjadi anak. Katarak dapat disembuhkan / diobati jika didiagnosis dini dan diobati dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik penderita katarak anak di Kota Makassar pada bulan Januari - Desember 2023. Metode penelitian yakni studi deskriptif dengan desain <em>cross sectional</em> berbasis rekam medis anak penderita katarak yang dirawat di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin periode bulan Januari - Desember 2023. Sampel berjumlah 102 anak.&nbsp; Hasil penelitian mayoritas pasien berusia 5–18 tahun (60,8%) dan berjenis kelamin laki-laki (63,7%). Gambaran klinis paling umum adalah leukokoria (69,6%). Sebagian besar katarak bersifat unilateral (53,9%) dan tergolong katarak developmental (53,5%). Sebagian besar pasien tidak memiliki riwayat infeksi (95,1%) dan lahir aterm (85,3%). Kesimpulan Katarak pada anak di Makassar paling banyak ditemukan pada kelompok usia 5–18 tahun, laki-laki, dengan gambaran klinis leukokoria, katarak unilateral, dan jenis developmental tanpa riwayat infeksi atau kelahiran prematur.</p> St. Nasrah Syam, Marlyanti N. Akib, Syukriyah Sofyan, Ratih Natasha Maharani, Akina Maulidhany Tahir Copyright (c) 2025 St. Nasrah Syam, Marlyanti N. Akib, Syukriyah Sofyan, Ratih Natasha Maharani, Akina Maulidhany Tahir https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/567 Fri, 03 Oct 2025 02:48:40 +0000 Karakteristik Penderita Fraktur Femur di RS Ibnu Sina pada Tahun Januari 2023-Desember 2024 http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/572 <p>Fraktur adalah suatu kondisi di mana terjadi diskontinuitas struktur tulang atau tulang rawan yang pada umumnya disebabkan oleh trauma baik itu dari kecelakaan kerja. <em>World Health Organization (WHO</em>) pada tahun 2023 mencatat di 180 negara bahwa sekitar 1.19 juta orang meninggal setiap tahun dan di antara 20-50 juta orang mengalami luka berat akibat kecelakaan lalu lintas dan terjatuh. Penelitian bertujuan mengetahui karakteristik penderita fraktur femur di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2023 – 2024.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan data primer dari pasien fraktur femur di RS Ibnu Sina Makassar Tahun 2023-2024 dengan total sampel sebanyak 22 sampel.Hasil Penelitian ini melibatkan analisis data 22 pasien dengan fraktur femur dengan distribusi usia terbanyak terjadi pada kelompok 20-39 tahun 9 pasien (40,9%). Mayoritas pasien adalah perempuan 12 pasien (54.5%).Etiologi dari trauma fraktur femur terbanyak yakni Kecelakaan lalu lintas 11 pasien&nbsp; (50.0%) dan Terjatuh 11 pasien (50.0%). Kasus fraktur terbanyak jenis tertutup (63,6%) dan fraktur proksimal femur merupakan lokasi paling umum melibatkan 11 pasien (50,0%).Berdasarkan penelitian, fraktur femur di RS Ibnu Sina tahun 2023–2024 paling banyak terjadi pada usia 20–39 tahun, terutama pada perempuan akibat jatuh. Fraktur tertutup paling dominan, sedangkan fraktur terbuka lebih sering pada laki-laki muda. Lokasi fraktur terbanyak pada metafisis proksimal, disusul epifisis dan paling sedikit pada metafisis distal</p> Andi kencana batara, Erlin Syahril, Arman Bausat, Fadil Mula Putra, Febie Irsandy Syahruddin Copyright (c) 2025 Andi kencana batara, Erlin Syahril, Arman Bausat, Fadil Mula Putra, Febie Irsandy Syahruddin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/572 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000 Analisis Forensik Kasus Penggantungan : Bunuh Diri atau Pembunuhan http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/579 <p>Ilmu forensik merupakan cabang multidisiplin kedokteran yang menggunakan ilmu kedokteran untuk mendukung penegakan hukum. Otopsi adalah cara investigasi terhadap mayat, baik tubuh luar maupun dalam, untuk menentukan adanya penyakit atau cedera serta menjelaskan penyebab kematian. Kasus ini dilakukan pemeriksaan otopsi di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit X Makassar pada tanggal 1 April 2025 sekitar pukul 22.30 WITA. Pada pemeriksaan luar didapatkan kaku mayat mudah dilawan pada sendi kecil, serta lebam mayat pada pipi kiri, tangan, lutut, paha, betis, dan bokong berwarna keunguan yang hilang dengan penekanan. Luka jerat pada leher konsisten dengan kasus penggantungan. Penyebab kematian adalah asfiksia akibat gantung diri, dengan estimasi waktu kematian sekitar 24 jam sebelum pemeriksaan.</p> Annisa Anwar Muthaher, Muftihatur Rahma, Denny Mathius, Ruslan, Rahmat Prayogi, Ayu Pratiwi Copyright (c) 2025 Annisa Anwar Muthaher, Muftihatur Rahma, Denny Mathius, Ruslan, Rahmat Prayogi, Ayu Pratiwi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/579 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000 Case Report : Bangkitan Umum Berulang pada Pasien Dewasa Muda http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/578 <p>Kejang dapat melibatkan kombinasi sensasi, kontraksi otot, dan fungsi tubuh abnormal lainnya. Kejang biasanya muncul secara spontan tanpa penyebab yang jelas, meskipun pada beberapa individu dapat dipicu oleh jenis rangsangan tertentu seperti cahaya yang berkedip. Seorang pria dengan usia 25 tahun mengunjungi fasilitas kesehatan dengan keluhan sering mengalami kejang serta gelisah yang berawal dari tahun 2017, kejang berlangsung kurang lebih 5 menit. Tampak bengkak pada mata kanan. Riwayat terjatuh pada kemarin malam. Pasien memiliki riwayat berobat di psikiatri dan penyakit epilepsi sebelumnya, pada keluarga tidak memiliki riwayat penyakit yang sama, riwayat pengobatan di IGD: Ranitidin, mecobalamin, citicolin. Pada pemeriksaan fisik dalam keadaan normal, pasien sadar penuh saat dilakukan pemeriksaan status neurologis. Refleks fisiologis dan patologis menunjukkan kondisi normal tanpa adanya kelainan yang terdeteksi.</p> Akmal Ridha Basalamah Basalamah, Mochammad Erwin Rachman, Rahmawati Akib Copyright (c) 2025 Akmal Ridha Basalamah Basalamah, Mochammad Erwin Rachman, Rahmawati Akib https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/578 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000 Case Report : Identifikasi Mayat Mengapung Tanpa Otopsi http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/560 <p>Ilmu kedokteran forensik merupakan ilmu lintas displin. Ilmu ini bermanfaat menegakkan keadilan dan proses hukum. Visum merupakan alat bukti surat yang mana diatur pada Pasal 187 huruf c KUHAP. Identifikasi luar jenazah merupakan identifikasi secara keseluruhan tubuh dengan segala sesuatu yang dilihat, dicium dan teraba serta suatu benda pada jenazah. Pada kasus ini dilakukan identifikasi luar jenazah di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada tanggal 07 Maret 2025 sekitar pukul 21.00 WITA. Pada identifikasi luar jenazah adanya rigor mortis pada extremitas atas dan bawah, pada rahang dan tangan kiri yang mudah dilawan. Lebam mayat pada lengan kanan depan, paha bagian belakang telinga belakang leher belakang dan betis belakang punggung berwarna merah keunguan, tidak hilang dengan penekanan. Pada pemeriksaan luar jenazah didapatkan washer woman's hand ini adalah keadaan Dimana terjadi berkeriput pada tangan dan kaki di karenakan imbibisi cairan kedalam kutis &amp; membutuhkan waktu lama. Jenazah perkiraan waktu kematian adalah sekitar delapan jam sampai dua belas jam sebelum dilakukan pemeriksaan. Penyebab kematian belum dapat ditentukan dari pemeriksaan ini karena tidak dilakukan pemeriksaan organ–organ dalam (otopsi).</p> Denny Mathius, Annisa Anwar Muthaher, Rahmawati Mamile, Dewi Nirmala Salim, Isma Inggit, Ruslan, Zulfiyah Surdam Copyright (c) 2025 Denny Mathius, Annisa Anwar Muthaher, Rahmawati Mamile, Dewi Nirmala Salim, Isma Inggit, Ruslan, Zulfiyah Surdam https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.133.36.76/index.php/fmj/article/view/560 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000