Hubungan Asupan Karbohidrat Ibu Hamil Trimester III dengan BB Lahir Bayi RSIA Kota Makassar
Abstract
Gizi ibu yang kurang pada saat kehamilan akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin, serta menghambat pembentukan fungsi otak janin. Janin yang kekurangan gizi berisiko lahir dengan berat badan rendah dan ketika tumbuh dewasa akan berisiko lebih tinggi untuk menderita penyakit degeneratif (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke) daripada yang tidak kekurangan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan asupan karbohidrat pada ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di RSIA Sitti Khadijah 1 dan RSIA Masyita Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan kohort prospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sebanyak 24 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur berat badan, alat ukur tinggi badan, pita LiLA, semi quantitative food frequency questionnaire (SF FFQ), dan timbangan bayi. Hasil penelitian pada 24 sampel ibu hamil didapatkan bahwa asupan karbohidrat kurang 12 sampel (50%), asupan karbohidrat cukup 7 sampel (29,2%) dan asupan karbohidrat berlebih 5 sampel (20,8 %). Untuk LiLA didapatkan 2 sampel KEK (8,3%) dan 22 tidak KEK (91,7%) dan untuk berat badan lahir bayi didapatkan BBLR 1 sampel (4,2%), berat normal 22 sampel (41,7%) dan berat berlebih 1 sampel (4,2%). Kemudian Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan karbohidrat dengan berat badan lahir bayi dengan nilai p=0,779.