Hubungan Kadar C-Reactive Protein dengan Derajat Penyakit Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdul Moeis Samarinda Tahun 2021
Abstract
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome-coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang dinyatakan sebagai pandemi World Health Organization (WHO) pada 11 Maret 2020. Derajat penyakit dari kasus COVID-19 sulit diprediksi sehingga diperlukan parameter yang dapat menjadi prediktor derajat penyakit COVID-19. Pemeriksaan C-Reactive Protein diyakini (CRP) dapat digunakan sebagai prediktor derajat penyakit COVID-19. Tujuan: Mengetahui hubungan antara kadar CRP dengan derajat penyakit pasien COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdul Moeis Kota Samarinda menggunakan metode total sampling. Analisis deskriptif dilakukan untuk menggambarkan karakteristik sampel dan mengukur rerata kadar CRP. Uji chi-square dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kadar CRP dan derajat penyakit COVID-19. Hasil dinyatakan signifikan apabila nilai p value <0,005. Hasil: Sebagian besar pasien berada dalam rentang usia 41-60 tahun (50,9%), jenis kelamin laki-laki (55,6%), dan memiliki riwayat penyakit penyerta diabetes mellitus (25,9%). Sebagian besar kasus COVID-19 tergolong sedang (69,4%). Nilai rerata kadar CRP adalah 63,4. Kadar CRP mempengaruhi derajat penyakit pasien COVID-19 dengan nilai p value = 0,000 (p<0,005). Semakin besar kadar CRP yang ditemukan menandakan semakin berat derajat penyakit pasien COVID-19. Kadar CRP tidak dipengaruhi oleh riwayat penyakit penyerta pasien COVID-19 dengan p value = 0,057 (p>0,005). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kadar CRP dan derajat penyakit COVID-19.