Isolasi, Identifikasi, Uji Sensitivitas Antibiotik Kuman pada Mulut Sebelum dan Sesudah Wudhu
Abstract
Berbagai penyakit yang timbul dirongga mulut utamanya disebabkan oleh mikroba yang ada dalam rongga mulut selain flora normal. Islam adalah agama yang mengutamakan kebersihan yang dilakukan sebelum beribadah yang dikenal sebagai wudhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara mengisolasi, mengidentifikasi dan menguji sensitivitas antibiotik kuman pada mulut sebelum dan sesudah wudhu. Penelitian Experimental Semu dengan metode penelitian case control. Sampel penelitian adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2016. Hasil yang diperoleh didapat jenis bakteri Escherichia sp, Pseudomonas sp, Lactobacillus sp, Fusobacterium sp, Streptococus sp dan Veillonella sp. Persentase bakteri gram positif sebelum berwudhu yaitu 13,34%, gram negatif yaitu 86,67% dan persentase bakteri gram positif sesudah berwudhu yaitu 33,33%, gram negatif yaitu 66,67%. Sedangkan Antibiotik yang digunakan yakni Ciprofloxacin sebelum wudhu yaitu sensitif dengan persentase 93,33%, antibiotik Amoksisilin resisten dengan persentase 100%, tingkat kepekaan antibiotik Ciprofloxacin setelah wudhu yaitu sensitif dengan persentase 93,33% dan antibiotik Amoksisilin resisten setelah berwudhu dengan presentasi 93,33%. Disimpulkan bahwa Jenis bakteri yang ditemukan sebelum dan sesudah berwudhu hampir sama, namun terjadi peningkatan jumlah bakteri flora normal yaitu bakteri gram positif pada mulut probandus setelah berwudhu. Antibiotik Ciprofloxacin sebelum dan setelah berwudhu tingkat kepekaan sensitif dengan persentase sama, kemudian antibiotik Amoksisilin tingkat kepekaan resisten namun setelah berwudhu persentase resisten turun menjadi 93,33%.