Efektivitas Kandungan Ekstrak Kulit Batang Sawo Manila dalam Menekan Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi

  • Muh. Agung Gunadi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Yani Sodiqah Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Inna Mutmainnah Musa Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Indah Lestari Daeng Kanang Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Erlin Syahril Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Ekstrak kulit batang sawo manila, bakteri salmonella thypi, Tifoid

Abstract

Demam tifoid adalah infeksi sistemik akibat Salmonella enterica serotype typhi (S. typhi). Di dunia sebanyak 80% kasus tifoid berasal dari daerah kumuh negara Indonesia termasuk. Prevalensi nasional Tifoid (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan responden) adalah 1,60%. Sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi Tifoid di atas termasuk Sulawesi Selatan. Tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat mempunyai kelebihan yaitu memiliki efek samping yang kecil dibandingkan dengan pengobatan kimiawi. Salah satunya adalah sawo manila (Achras zapota L.) yang dijadikan sebagai alternatif obat-obatan herbal. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit batang sawo manila (Achras zapota L.) dalam menekan pertumbuhan Salmonella typhi. Penelitian ini adalah penelitian true experimental post test design dengan menggunakan metode disc diffusion untuk mengetahui efektivitas kandungan ekstrak kulit batang sawo manila (Achras zapota L.) dalam menekan pertumbuhan bakteri salmonella typhi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang sawo manila (Achras zapota L.) dengan konsentrasi 50% ialah 14 mm atau intermediat terhadap zona hambat, konsentrasi 100% ialah 16 mm atau intermediat terhadap zona hambat, dan konsentrasi 200% ialah 17 mm atau intermediat terhadap zona hambat. Kontrol positif dengan ciprfloxacin didapatkan zona hambat 35 mm, sehingga memiliki respon penghambatan yang sensitif. Sedangkan kontrol negative yaitu aquadest tidak terbentuk zona hambat untuk pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Ekstrak kulit batang sawo manila (Achras zapota L.) pada konsentrasi 50%, 100%, 200% menunjukkan hasil dengan interpretasi intermediat menghambat pertumbuhan Salmonella typhi dengan efektivitas lemah.

Published
2022-04-01
Section
Articles