Uji Sensitivitas Antibiotik Bakteri ISK Wanita Hamil di RSIA Siti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar 2019

  • Mustika Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Yusriani Mangarengi Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Wawan Susilo Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Mona Nulanda Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Shulhana Mokhtar Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Infeksi saluran kemih, sensitivitas, ibu hamil, ampicillin, ciprofloxacin

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) sering terjadi selama kehamilan karena perubahan hormonal dan anatomo-fisiologis yang memfasilitasi pertumbuhan dan penyebaran bakteri di saluran kemih ibu. Diperkirakan bahwa 5-10% wanita mengembangkan beberapa jenis ISK selama kehamilan. Infeksi saluran kemih merupakan salah satu faktor terjadinya persalinan preterm, berat lahir neonatal rendah, kematian janin, preeklampsia. Resistensi antimikroba adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia, sebagian disebabkan oleh penggunaan antimikroba yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas antibiotik pada bakteri Infeksi Saluran Kemih terhadap wanita hamil. Sampel urin porsi tengah pada ibu hamil yang digunakan sebagai bahan penelitian. Jenis penelitian ini bersifat true experimental dengan menggunakan metode disk diffusion. Hasil penelitian yang didapatkan antibiotik ampicillin memiliki tingkat sensitivitas terhadap bakteri penyebab ISK sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20%, antibiotik ciprofloxacin mempunyai tingkat sensitif sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20,00%, antibiotik cotrimoxazole memiliki tingkat sensitif sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20,00%. Antibiotik yang baik dan aman digunakan pada ibu hamil dengan infeksi saluran kemih adalah ampicillin. Berdasarkan dari hasil penelitian pada kelima sampel empat diantaranya mendapatkan hasil sensitif. Sebab cipfroloxacin dan cotrimoxazole termasuk kategori C pada FDA yang memiliki risiko terhadap ibu dan janin lebih tinggi dari Ampicillin dengan kategori B.

Published
2023-01-01
Section
Articles