Hubungan Aktivitas Fisik dengan Overweight Saat Pandemi pada Remaja
Abstract
Dewasa ini, sebagian masyarakat Indonesia cenderung mempunyai aktivitas fisik rendah yang disebabkan perubahan pola kerja, aktivitas sehari-hari, kemajuan teknologi khususnya bidang elektronik dan transportasi, dan gaya hidup yang bermalas-malas. Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan masalah global sebagai peringkat kelima resiko kematian, dan prevalensi obesitas dan kegemukan di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan negara maju (WHO, 2013), termasuk Indonesia. WHO memperkirakan penduduk yang akan menderita obesitas dan kegemukan pada tahun 2030 akan mencapai 58%. Serta prevalensi obesitas dan kegemukan di Indonesia akan terus meningkat terutama di daerah perkotaan termasuk kota Makassar yang disebabkan karena masyarakat Indonesia cenderung mempunyai aktivitas fisik yang kurang gerak (sedentary activitie). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian overweight saat pandemi pada remaja. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan studi pendekatan case control. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami kegemukan yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 21 (48, 8%) dan sebanyak 11 (25,6%) melakukan aktivitas fisik sedang. Sedangkan responden yang tidak mengalami kegemukan yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 2 (4,7%) dan sebanyak 9 (20,9%) melakukan aktivitas fisik sedang, hasil uji analisis Chi-Square dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,006. Didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian overweight pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2020