Hubungan antara Penggunaan Cotton Bud dengan Serumen Obturans pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2020

  • Dahliawati Mohi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Sri Julyani Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Ahmad Ardhani Pratama Departemen THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Andi Tenri Sanna Arifuddin Departemen THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Zulfiyah Surdam Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Serumen obturans, cotton bud, kedalaman, Frekuensi, Durasi

Abstract

Serumen obturans atau kotoran telinga ini dia merupakan produk kelenjar sebasea dan apokrin yang ada pada kulit liang telinga dalam kondisi menumpuk dan keras oleh karena penggunaan cotton bud sebagai alat untuk membersihkan telinga yang tidak dilakukan dengan sempurna atau tidak dikeluarkan seluruhnya sehingga terjadinya penumpukkan serumen di dalam telinga atau terjadi akumulasi serumen yang mengeras, menyumbat secara total maupun sebagian di kanalis auditori eksternus. Rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan Cross-Sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Pn variabel kedalaman dan frekuensi Cotton bud dengan serumen obturans memiliki hubungan berpengaruh yang signifikan sedangkan pada variabel durasi penggunaan cotton bud dengan serumen obturans tidak memiliki hubungan berpengaruh yang signifikan. Terdapat hubungan variabel antara kedalaman dan frekuensi cotton bud dengan kejadian serumen obturans sedangkan pada variabel durasi penggunaan cotton bud dengan kejadian serumen obturans tidak berhubungan

Published
2023-02-01
Section
Articles