Efektivitas Penggunaan Paracetamol 1000 mg Sebagai Preemptive Analgesia pada Nyeri Pasca Bedah Ortopedi
Abstract
Nyeri pasca bedah merupakan respon kompleks terhadap trauma jaringan selama pembedahan yang merangsang hipersensitivitas sistem saraf pusat (SSP) dan sering terjadi. Teknik preemptive merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya sensitisasi nosiseptor perifer akibat pelepasan neurotransmiter dan mediator inflamasi. Parasetamol memiliki kekuatan analgesia untuk penanganan nyeri pasca pembedahan tingkat ringan, sedang maupun berat. Tujuan penelitian untuk mengukur efektivitas paracetamol sebagai preemptive analgesia pada pasien nyeri pasca bedah ortopedi. Metode penelitian yang dilakukan penelitian clinical trial/penelitian eksperimen dengan metode cross sectional. Terdapat 12 sampel yang diberi Tindakan pembedahan ORIF di antaranya Fraktur Humerus ada 4 sampel, Fraktur femur 4, Fraktur Genu 2, Fraktur Clavicula 1, dan Fraktur tibia fibula 1. Pada penelitian ini kelompok yang menggunakan parasetamol secara signifikan menurunkan rasa nyeri pasca bedah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa durasi efektivitas parasetamol dapat menekan kebutuhan analgesik pada kasus pembedahan dan kelompok yang diberikan paracetamol terdapat penurunan skor analog visual yang signifikan dibandingkan dengan kelompok control yang tidak diberikan parasetamol. Penggunaan paracetamol 1000 mg sebagai preemptive analgesia untuk menurunkan nyeri pada pasien ortopedi berpengaruh dan memberikan penanganan nyeri pasca pembedahan.