Hubungan Asupan Zat Gizi Makronutrien terhadap Status Gizi Pasien TB Paru
Abstract
Latar belakang: Tuberkulosis memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Faktor gizi merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan pasien tuberkulosis. Beberapa penelitian sebelumnya telah mendapatkan keterkaitan antara asupan zat gizi makronutrien dengan status gizi penderita tuberkulosis paru, sehingga diperlukan literature review yang merangkum hasil penelitian-penelitian tersebut secara sistematis. Metode: Penelitian ini merupakan literature review menggunakan penelitian berkualitas tinggi yang dipublikasikan di Pubmed, Elsevier, dan Google Scholar dalam rentang tahun 2015-2021.
Hasil: Terdapat 16 penelitian yang dilakukan di Indonesia dan seluruhnya didapatkan bahwa mayoritas pasien tuberkulosis memiliki status gizi yang kurang (IMT underweight atau kurang) dengan prevalensi 42,55-68,5%. Seluruh penelitian juga menunjukkan gambaran asupan makronutrien faktor independen terhadap status gizi pasien tuberculosis. Kesimpulan: Pasien dengan tuberculosis paru rata-rata memiliki status gizi yang kurang (underweight). Status gizi yang kurang diakibatkan karena pemenuhan makronutrien yang tidak seimbang dan mengganggu proses penyerapan zat gizi. Asupan makronutrien karbohidrat dan protein pada pasien tuberculosis paru lebih sedikit dibandingkan dengan asupan lemak. Asupan makronutrien yang paling berpengaruh terhadap status gizi pada pasien tuberculosis paru adalah karbohidrat dan protein