Gambaran Hasil Laboratorium pada Pasien Covid-19 Sebelum dan Setelah Terapi Plasma Konvalesen di Makassar Periode 2020-2021
Abstract
COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh strain baru dari coronavirus, yaitu SARS-CoV-2. Penularan virus ini sangat cepat, hingga penyebaran virus ini telah mewabah ke berbagai negara. Terdapat berbagai macam modalitas terapi yang dapat diberikan kepada penderita COVID-19 dan salah satu terapi tambahan yang dapat diberikan adalah Terapi Plasma Konvalesen. Prinsip dari terapi ini adalah dengan mentransfusikan antibodi dari plasma pasien sembuh yang sebelumnya pernah terkonfirmasi penyakit yang sama. Mengetahui hasil laboratorium pasien COVID-19 sebelum dan setelah Terapi Plasma Konvalesen di Makassar. Diperoleh hasil karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak pada laki-laki yaitu 10 pasien (76.9%), usia terbanyak pada rentang 46 – 55 dan 66-75 tahun masing-masing 4 pasien (30.8%), keluhan utama terbanyak yaitu sesak napas sebanyak 8 pasien (61.54%), dan pasien dengan komorbid sebanyak 7 orang (53.8%). Parameter laboratorium sebelum dan setelah TPK berdasarkan leukosit dan D-Dimer tidak terjadi perubahan jumlah pasien baik sebelum ataupun setelah pemberian terapi plasma konvalesen, berdasarkan hemoglobin terjadi perubahan Hb normal sebelumnya 10 pasien berkurang menjadi 9 pasien, peningkatan jumlah pasien dengan limfosit normal yang sebelumnya 5 pasien menjadi 6 pasien. Perubahan jumlah pasien dengan CRP normal yang sebelumnya 0 pasien menjadi 3 pasien. PCT terjadi perubahan jumlah pasien PCT normal yang sebelumnya 1 pasien menjadi 6 pasien. Didapatkan perubahan hasil laboratorium (hematologi dan serologi) pada pasien setelah terapi plasma konvalesen walaupun perubahan yang didapatkan tidak signifikan. Terkecuali pada paramater PCT pada 5 pasien setelah TPK terjadi perbaikan hasil laboratorium