Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Penyakit ISPA di Puskesmas Mandai Maros

  • Risna Wati Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Edward Pandu Wiriansya Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Dahliah Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas (IkM-IKK) Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Sultan Buraena Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas (IkM-IKK) Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Febie Irsandi Syahruddin Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Keywords: ISPA, Faktor lingkungan, Puskesmas

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi pada saluran pernapasan baik saluran pernapasan atas atau bawah. ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara berkembang. WHO memperkirakan insidensi ISPA di negara berkembang 0,29% (151 juta jiwa) dan negara industri 0,05% (5 juta jiwa). Berdasarkan data rekam medis di Puskesmas Mandai Maros, didapatkan bahwa penyakit ISPA selalu menduduki 3 besar penyakit terbanyak setiap bulannya. Penderita ISPA terbanyak yaitu dengan kepadatan hunian tidak memenuhi syarat 40 rumah, ventilasi tidak memenuhi syarat 38 rumah, pencahayaan memenuhi syarat 59 rumah, atap tidak memenuhi syarat 54 rumah, lantai memenuhi syarat 48 rumah, dinding memenuhi syarat 56 rumah, pengelolaan sampah tidak memenuhi syarat 41 rumah dan saluran pembuangan tidak memenuhi syarat 44 rumah. Faktor lingkungan dapat menyebabkan tingginya angka penyakit ISPA

Published
2023-04-01
Section
Articles