Perbandingan Efektivitas Pemberian Preemptive Gabapentin 300 mg dan Pregabalin 75 mg Terhadap Nyeri Akut Pasca Bedah Mastectomy
Abstract
Modifikasi mastektomi radikal (MRM) adalah pengobatan standar untuk kanker payudara. Semua jaringan payudara terangkat saat Anda melakukan ini. Pasien sering mengalami kesulitan terbesar dengan ketidaknyamanan pasca operasi. Setelah operasi, ketidaknyamanan akut mempengaruhi 80% pasien. Analgesia preemptive, kadang-kadang dikenal sebagai pemberian obat nyeri sebelum terjadi kerusakan jaringan, adalah salah satu strategi untuk mengelola nyeri pasca operasi. Adjuvan termasuk gabapentin dan pregabalin. Nyeri pasca operasi akut dan nyeri kronis keduanya sering diobati dengan kedua obat ini, yang juga biasa digunakan sebagai antikonvulsan. Analgesia preemtif dengan gabapentin dan pregabalin untuk pengobatan nyeri pasca operasi. Studi uji klinis/eksperimental dengan metodologi cross-sectional adalah desain penelitian yang digunakan. Terdapat 12 sampel yang diberi tindakan mastectomy diantaranya 6 sampel yang diberikan gabapentin dan 6 sampel yang diberikan pregabalin. Pada penelitian ini kelompok yang menggunakan gabapentin lebih efektif dalam menurunkan skor numeric rating scale pasca bedah mastectomy secara signifikan dan pada kelompok yang menggunakan pregabalin efektif juga dalam menurunkan skala nyeri pasca bedah mastectomy. Penggunaan gabapentin 300 mg dan pregabalin 75 mg sebagai preemptive untuk menurunkan nyeri pasca bedah mastectomy berpengaruh dan memberikan penanganan nyeri pasca pembedahan. Kesimpulan pada penelitian ini didapatkan gabapentin lebih efektif dalam menurunkan skala nyeri pasca bedah mastectomy dimana ada 5 orang yang nilai NRS-nya tidak nyeri dan pada preemptive pregabalin didapatkan ada 3 orang yang nilai NRS-nya tidak nyeri.
Kata Kunci : Gabapentin; pregabalini; nyeri akut; mastectomy