Hubungan Perilaku Vaginal hygiene dengan Kejadian Keputihan pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran UMI
Abstract
Pada umumnya setiap perempuan muda pernah mengalami keputihan. Keputihan timbul karena berbagai faktor antara lain kurangnya perawatan yang tepat pada organ reproduksi. Misalnya, perilaku vaginal hygiene yang negatif, kebiasaan menggunakan celana dalam yang terlalu ketat dan tidak dapat menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, serta sering mengabaikan penggantian pembalut saat menstruasi dapat mempengaruhi kesehatan organ reproduksi. Upaya menjaga kesehatan reproduksi dimulai dengan merawat kebersihan pribadi, termasuk menjaga organ kewanitaan agar tetap bersih, sehat, dan mengurangi risiko terkena gangguan kesehatan, termasuk keputihan patologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan patologis pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian analitik korelasional. Sampel penelitian ini melibatkan 277 responden mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia dari angkatan 2019, 2020, 2021, dan 2022 yang dipilih dengan mengaplikasikan metode consecutive sampling. Studi ini menggunakan uji statistik Chi-square dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan patologis. Hal ini didukung oleh nilai p=0,00 atau p<0,05 yang diperoleh dari analisis statistik. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan patologis pada mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia