Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Deteksi Dini Kanker Payudara pada Pegawai RS Ibnu Sina
Abstract
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulus. Ditinjau dari biomolekuler, kanker payudara merupakan penyakit akibat mutasi gen yang dipicu oleh multifaktor seperti faktor diet, faktor lingkungan, dan faktor keturunan yang dikenal sebagai faktor risiko. Dari data Global Burner of Cancer (GLOBOCAN) 2020, Penderita kanker payudara menempati urutan pertama kanker paling banyak pada wanita dengan presentasi kasus tertinggi dibanding dengan kanker lain yaitu 2,3 juta kasus dengan presentasi mortalitas sebesar 684,996 kasus pada wanita didunia, Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer dari Word Health Organization (WHO) tahun 2020, penderita kanker tertinggi di Indonesia untuk wanita adalah kanker payudara yaitu sebesar 65.858 kasus dengan mortalitas sebesar 22.430 kasus. Tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap deteksi dini kanker payudara pada pegawai rumah sakit Ibnu Sina Makassar. Merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Dari 40 Responden didapatkan hasil berdasarkan kategori tingkat pengetahuan, dengan pengetahuan cukup sebanyak 16 responden (40%), dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 11 responden (27,5%), sikap kategori baik sebanyak 17 responden (42,5%) dan sikap kategori cukup sebanyak 11 responden (27,5%), dan deteksi dini kanker payudara yang tidak melakukan sebanayak 21 responden (52,5%), dan yang melakukan deteksi dini kanker payudara sebanyak 19 responden (47,5%). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap deteksi dini kanker payudara p=0.002 dan terdapat Hubungan antara sikap terhadap deteksi dini kanker payudara p= 0.037 pada pegawai Wanita di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar