Hubungan Usia dan Paritas Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin

  • Nurul Aziza Andi M Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Sri Wahyuni Gayatri Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Sigit Dwi Pramono Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Arni Isnaini Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Anna Sari Dewi Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Abadi Aman Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Abd. Rahman Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Usia, Paritas, Preeklampsia

Abstract

Preeklampsia adalah hipertensi pada usia kehamilan 20 minggu atau setelah persalinan dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg yang di lakukan pengukuran 2 kali selang 4 jam di sertai dengan proteinuria 300 mg protein dalam urin selama 24 jam, Insiden pre-eklamsia di negara berkembang kira-kira tujuh kali lebih tinggi daripada di negara maju (rata-rata 2,8% dari kelahiran hidup 0,4%). Preeklamsia mempengaruhi 5-8% dari semua kehamilan, dan menyebabkan banyak komplikasi pada ibu dan janin. Usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun disebut juga usia risiko tinggi untuk mengalami komplikasi kehamilan sedangkan pada paritas 2-3, dan jarak lahir >5 tahun. Jarak Lahir merupakan faktor resiko terjadinya preeklamsia dan kehamilan resiko tinggi

Published
2022-05-01
Section
Articles