Pengaruh Hyaluronate Acid 0,1% Pada Penderita Penyakit Mata Kering
Abstract
Dry eye adalah penyakit multifaktorial pada lapisan ocular surface yang menghasilkan gejala ketidaknyamanan, gangguan penglihatan dan ketidakstabilan lapisan air mata, yang disertai dengan 2 peningkatan osmolaritas pada lapisan air mata dan faktor peradangan pada ocular surface mata. Terdapat 25% pasien yang mengunjungi klinik mata mengeluhkan gejala tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi struktur permukaan bola mata pada Penyakit Mata Kering setelah pemberian hyaluronate acid 0,1%. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi prospektif. Dengan menggunakan teknik sampling (random clinical sampling) dan Alat ukur kuesioner, Tes schirmer dan FBUT. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ada perbedaan rata-rata derajat dryeye yang signifikan bermakna (p value < nilai alpha 0,05) setelah pemberian terapi obat hyaluronate acid 0,1% topikal dari hari ke-1, hari ke-7, hari ke-14 sampai dengan hari ke-30. Berdasarkan derajat dry eye yang diukur dengan indikator TBUT dan schirmer rata-rata derajat dry eye sampel berada pada kategori mild to moderate (10) (Lihat tabel 15). Sedangkan pada indikator derajat dry eye OSDI menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan bermakna (p value > nilai alpha 0,05) setelah pemberian terapi obat hyaluronate acid 0,1% topical pada hari ke1, hari ke-7, hari ke 14 sampai dengan hari ke-30. Dalam penelitian ini menunjukkan tdak ada perubah frekuensi sampel dry eye kategori normal (2 sampel, 5,0%) maupun berat (20 sampel, 50,0%) pada hari ke-7 ke hari ke-30. Dapat disimpulkan hyaluronate acid 0,1% topikal topikal sukses memberikan perbaikan terhadap permukan bola mata pada penyakit mata kering sehingga menunjukkan terapi ini efektif untuk pasien penyakit mata kering.