Gambaran Penderita Amputasi Diabetes Melitus di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2019-2023
Abstract
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme yang diindikasikan dengan hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya. Diagnosis DM dapat ditegakkan menurut pemeriksaan kadar glukosa darah, namun DM yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan komplikasi seperti ulkus diabetikum hingga menyebabkan amputasi. Risiko amputasi adalah 15 hingga 40 kali lebih tinggi pada penderita diabetes melitus dibandingkan dengan orang tanpa diabetes. Selain itu, angka kematian setelah amputasi pada pasien diabetes bervariasi dari 39% hingga 80% dalam 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penderita amputasi diabetes melitus di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif analitik melalui pendekatan kualitatif. Populasi penelitian ini ialah semua penderita amputasi DM yang terdata di RS Ibnu Sina Makassar sehingga sampel penelitian diperoleh dengan total sampling yaitu keseluruhan populasi penelitian yang berjumlah 19 pasien. Perolehan sampel disesuaikan dengan kriteria inklusi, yaitu pasien DM yang menjalani amputasi dengan data rekam medik lengkap. Data diolah dengan metode univariat sehingga diperoleh hasil penelitian yang menggambarkan bahwa mayoritas pasien diabetes melitus adalah laki-laki (68,4%) dan berusia 50-60 tahun (42,1%). Kemudian pasien diabetes melitus lebih banyak mengidap DM selama < 5 tahun (63,2%). Dalam hal ini, terjadinya amputasi diabetes melitus pada pasien disebabkan oleh adanya hormon insulin yang tidak terkontrol dan perawatan luka yang tidak benar sehingga terjadi amputasi.