Gambaran Foto Toraks Pada Pasien Diabetes Melitus Dengan Tuberkulosis Dan Tanpa Tuberkulosis Di RSD Kota Tidore Kepulauan
Abstract
Diabetes melitus merupakan sebuah penyakit gangguan metabolisme yang diakibatkan oleh defek sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya dan ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik dapat melemahkan sistem imun dan mengakibatkan penderita diabetes melitus lebih rentan terhadap infeksi, seperti tuberkulosis. Tujuan untuk mengetahui gambaran foto toraks pada pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis dan tanpa tuberkulosis di RSD Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan penderita diabetes melitus terbanyak usia 41-70 tahun (42 orang). Terdapat 1 orang usia 15-20 tahun dan usia 21-30 tahun sedangkan 31-40 tahun didapatkan 4 orang. Penderita diabetes melitus didominasi jenis kelamin laki-laki (28 orang), dan perempuan (20 orang). Hasil foto toraks tanpa kelainan sebanyak 20. Lesi terbanyak pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis adalah peningkatan corakan bronkovaskular 6 foto, lesi perselubungan 3 foto, opasitas 2 foto, corakan bronkovaskular kasar 2 foto, efusi pleura 2 foto, dan infiltrat 1 foto. Lesi paling banyak ditemukan pada foto toraks pasien dengan tuberkulosis adalah lesi fibroinfiltrat sebanyak 8 foto, konsolidasi 3 foto, fibrosis 1 foto, opositas 1 foto, dan infiltrate 1 foto. Lesi foto toraks pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis terbanyak adalah peningkatan corakan bronchovaskuler sedangkan pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis terbanyak adalah fibroinfiltrat.