Peran Code Blue terhadap Penanganan Henti Napas Henti Jantung di Rumah Sakit
Abstract
Kejadian henti napas dan henti jantung merupakan bentuk kegawat daruratan yang harus mendapatkan penanganan yang tepat dan segera. Keberadaan tenaga inilah yang selama ini menjadi masalah di rumah sakit yang banyak terdapat tenaga medis dan paramedis. Tenaga medis dan paramedis di Rumah Sakit sebenarnya sudah memiliki kemampuan dasar dalam melakukan life saving sehingga dibentuknlah tim tanggap di rumah sakit yaitu code blue. Tim Code blue dapat dipanggil dengan mengaktifkan code blue. Code blue merupakan suatu sistem aktivasi kode pada pasien yang mengalami kondisi henti jantung, henti nafas, atau situasi gawat darurat yang membutuhkan resusitasi. Penelitian ini untuk melihat dan mengetahui peran tim code blue terhadap penanganan henti napas henti jantung di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan metode narrative review berdasarkan literature atau penelitian yang telah dilakukan dan dipublikasi pada jurnal internasional, internasional terkareditasi, nasional dan nasional terakreditasi. Peran tim code blue berpengaruh penting terhadap penanganan henti napas henti jantung di Rumah Sakit. Penelitian ini menunjukkan bahwa umumnya semua kasus emergency henti napas henti jantung memerlukan aktivasi tim code blue untuk mendapatkan penanganan dan bantuan segera, sehingga dengan adanya tim code blue maka akan menekan angka kematian serta meningkatkan angka pasien yang mengalami Return of Spontaneous Circulation (ROSC). Namun selain itu keberhasilan code blue juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti respon time, kelengkapan alat emergency pengetahuan dan kemampuan tim code blue. Berdasarkan hasil review dari beberapa literatur yang didaptakan, maka disimpulkan bahwa tim code blue sangat berperan penting terhadap penanganan henti napas henti jantung di Rumah Sakit.