Karakteristik Personal Hygiene Sanitasi Lingkungan Infeksi Kecacingan Pengangkut Sampah TPA Manggala Antang
Abstract
Data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2016, lebih dari 1,5 milyar orang atau sekitar 24% penduduk dunia terinfeksi Soil Transmitted Helminthiasis. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi kecacingan, yaitu iklim tropis, belum memadainya sanitasi lingkungan dan kebersihan pribadi, keadaan sosial ekonomi serta kepadatan penduduk. Personal hygiene menjadi penting karena personal hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk (portal of entry) mikroorganisme yang ada dimana-mana dan pada akhirnya mencegah seseorang terkena penyakit. Kondisi sanitasi lingkungan sangat erat hubungannya dengan infestasi cacing. Hal ini dikarenakan sanitasi lingkungan yang tidak memadai dapat menjadi sumber penularan cacing pada tubuh manusia. Penyakit cacingan biasanya terjadi di lingkungan yang kumuh terutama di daerah kota atau daerah pinggiran. Penelitian ini bertujuan untuk karakteristik personal hygiene dan sanitasi lingkungan terhadap infeksi kecacingan pada pekerja pengangkut sampah di Kota Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control study. Sampel penelitian adalah pekerja pengangkut sampah di tempat embuangan akhir (TPA) yang berdomisili di Kec. Manggala Antang Kota Makassar. Dengan menggunakan 32 sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi menunjukkan bahwa terdapat 23 positif (+) infeksi kecacingan dan 9 orang negatif (-) infeksi kecacingan. Mayoritas pekerja pengangkut sampah di TPA terinfeksi kecacingan dengan personal hygiene (kebersihan kulit, kebersihan tangan dan kuku, kebersihan pakaian, kebersihan tempat tidur ) dan sanitasi lingkugan (kebersihan air bersih dan kebersihan pengelolaan sampah).