Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 0-2 Tahun Puskesmas Tabaringan 2024
Abstract
Stunting adalah gangguan pertumbuhan fisik pada anak di bawah lima tahun yang ditandai dengan tinggi badan di bawah rata-rata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status gizi dan faktor risiko terhadap kejadian stunting pada anak usia 0–2 tahun di Puskesmas Tabaringan tahun 2024. Metode penelitian menggunakan data rekam medis 24 pasien stunting yang dianalisis dengan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 24 pasien, 4 anak tergolong stunting sangat pendek dan 20 anak stunting pendek. Sebanyak 9 pasien memiliki berat badan normal, 14 berat badan kurang, dan 1 sangat kurang. Dari segi status gizi, 2 pasien mengalami gizi kurang, sedangkan 22 lainnya gizi cukup/normal. Seluruh orang tua pasien memiliki pekerjaan, meskipun jenis pekerjaan tidak tercatat dalam rekam medis. Selain itu, 9 pasien tinggal di lingkungan dengan sanitasi tidak memadai. Seluruh pasien memiliki riwayat pengobatan di puskesmas. Analisis statistik menunjukkan bahwa status gizi dan faktor risiko (pekerjaan orang tua serta riwayat pengobatan) tidak memiliki korelasi signifikan (p-value konstan), sedangkan fasilitas sanitasi yang tidak memadai berkorelasi signifikan dengan kejadian stunting. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan, khususnya sanitasi, berperan penting dalam kejadian stunting di Puskesmas Tabaringan
Copyright (c) 2025 Muhammad Rifky, Arni Isnaini Arfah, Andi Husni Esa Darussalam, Sidrah Darma, Sigit Dwi Pramono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.