Karakteristik Pasien Tuberkulosis Paru dan Status Gizi Sebelum dan Sesudah OAT di Puskesmas Sudiang

  • Nabila fk umi
  • Zulfitriani Murfat Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran universitas Muslim Indonesia
  • Dwi Anggita Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, RSP Ibnu Sina YW-UMI
  • Aryanti R. Bamahry Departemen Gizi Fakultas Kedokteran UMI, RSP Ibnu Sina YW-UMI
  • Edward Pandu Wiryansyah Departemen Pulnomologi, Fakultas Kedokteran UMI, RSP Ibnu Sina YW-UMI
Keywords: Tuberkulosis paru, malnutrisi, status gizi, oat

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menyerang paru-paru. Penularannya terjadi lewat udara saat penderita batuk atau bersin. Lansia, penderita HIV/AIDS, dan orang dengan gizi buruk lebih rentan terinfeksi. Indonesia termasuk negara dengan kasus TB tertinggi di dunia. TB bisa disembuhkan dengan pengobatan teratur 6–9 bulan dan dukungan gizi yang baik, yang membantu mempercepat pemulihan. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik pasien TB paru dan status gizi sebelum dan sesudah pengobatan obat anti tuberkulosis (OAT) di puskesmas Sudiang. Metode:  Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif yang bertujuan menggambarkan frekuensi kejadian tuberkulosis paru berdasarkan data rekam medik pasien di Puskesmas Sudiang Raya Makassar pada Januari–Juni 2024.  Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar pasien TB di Puskesmas Sudiang (Januari–Juni 2024) dengan jumlah sampel (37 pasien) berjenis kelamin laki-laki yang berada dalam rentang usia produktif (17–45 tahun). Sebelum pengobatan, 37,84% memiliki status gizi buruk, yang menurun menjadi 29,73% setelah pengobatan. Sebagian besar pasien (86,5%) mengalami perbaikan status gizi setelah menyelesaikan terapi OAT, yang menunjukkan dampak positif pengobatan terhadap pemulihan gizi. Kesimpulan:  Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar pasien TB di Puskesmas Sudiang berjenis kelamin laki-laki dan berada dalam kelompok usia produktif, dengan perbaikan status gizi yang signifikan setelah menyelesaikan pengobatan anti-tuberkulosis, yang menunjukkan efektivitas terapi dalam mendukung pemulihan

Published
2025-09-30
Section
Articles