Hubungan antara Luas Lesi pada Foto Thorax Pasien Tuberkolosis Paru Dewasa Sebelum dan Sesudah Pengobatan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Abstract
Tuberkulosis termasuk dalam 10 kasus penyebab kematian di dunia. Berdasarkan Global Tuberkulosis Report 2018, angka kematian tuberkulosis mencapai 1,3 juta kematian. Adapun proporsi pasien TB Paru di Sulawesi Selatan yang terkonfirmasi secara bakterilogis di antara semua pasien TB paru yang tercatat atau diobati mencapai 1,234 (20.97%) namun belum mencapai target yang diharapkan. Diagnosis TB paru pada orang dewasa ditegakkan berdasarkan pemeriksaan foto thorax, untuk menemukan lesi tuberkulosis klasifikasi luas lesi yaitu minimal, moderate advanced, dan far advanced lesion. Indeks massa tubuh yang rendah atau disebut juga underweight, merupakan faktor risiko timbulnya tuberkulosis. Untuk mengetahui hubungan antara luas lesi pada foto thorax penderita TB paru dewasa sebelum dan sesudah pengobatan dengan indeks massa tubuh. Jenis penelitian ini menggunakan Literature Review dengan desain Narrative Review kemudian didapatkan 44 jurnal sebagai bahan literature kemudian diambil 7 jurnal yang ditelaah. Berdasarkan telaah jurnal-jurnal yang ada didapatkan hasil bahwa prevalensi pria lebih banyak menderita TB paru, pasien dengan usia produktif 15-60 tahun, underweight, indeks massa tubuh < 18,5 dengan pemeriksaan sputum tingkat kepositifannya tinggi, dan terjadi perbaikan status gizi atau IMT setelah pengobatan. Terjadi perubahan gambaran luas lesi foto thorax sesudah pengobatan, status gizi (IMT) pasien tuberkulosis paru dewasa mengalami peningkatan Indeks massa tubuh setelah dilakukan pengobatan dan terdapat hubungan antara gambaran luas lesi berdasarkan hasil pemeriksaan pada foto thorax penderita TB paru dewasa sebelum dan sesudah pengobatan dengan indeks massa tubuh.