Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru Yang Relaps Di RS Ibnu Sina Makassar
Abstract
Tingginya kejadian Tuberkulosis Paru yang Relaps dapat meningkatkan sumber penularan Tuberkulosis Paru sehingga dapat menghambat tercapainya tujuan pengobatan dan pengendalian Tuberkulosis Paru. Kekambuhan pasien TB di kota Makassar tahun 2015 dilaporkan masih cukup tinggi yaitu 153 orang dari 1.918 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita Tuberkulosis Paru yang relaps di RS Ibnu Sina Makassar. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif retrospektif. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 63 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Alat ukur yang digunakan adalah rekam medik. Dari 63 sampel, berdasarkan jenis kelamin ditemukan paling banyak pada kelompok laki-laki dibandingkan perempuan. Berdasarkan usia terbanyak pada kelompok usia dewasa daripada remaja dan usia lanjut. Berdasarkan kepatuhan minum obat terbanyak pada kelompok yang mengkonsumsi OAT teratur dan tuntas, dibanding dengan yang mengkonsumsi OAT tidak teratur serta yang putus obat. Berdasarkan tingkat pendidikan, paling banyak ditemukan pada tingkat SMA dibandingkan SD, SMP, dan Perguruan Tinggi. Berdasarkan pekerjaan terbanyak pada kelompok tidak bekerja yaitu daripada kelompok yang bekerja. Proporsi terbanyak dari kasus Tuberkulosis Paru yang relaps yaitu pada laki-laki dengan usia ≥31 tahun, pada kelompok yang mengkonsumsi OAT teratur dan tuntas, dengan tingkat pendidikan SMA, serta pada kelompok yang tidak bekerja.